Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
RI Langganan Impor BBM ke Negara-negara Ini, Rusia Apa Kabar?
8 Desember 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menyebutkan produksi BBM hasil 7 kilang di dalam negeri kurang lebih 809 ribu barel per hari. Namun produksi ini masih kurang untuk memenuhi kebutuhan nasional.
"Sehingga pemerintah impor BBM lagi 321 ribu barel untuk gasoline, gasoil 52 ribu barel, minyak bakar 3 ribu barel, Avgas 0,2 ribu barel, satuannya ribu barel per hari," ujarnya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Kamis (8/12).
Selain itu, lanjut Tutuka, pemerintah masih harus menambah untuk kebutuhan minyak solar (gasoil) dari biodiesel berbahan dasar minyak sawit (fatty acid methyl ester/FAME) sebanyak 160 ribu barel per hari, baru kemudian didistribusikan ke seluruh SPBU.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyebutkan beberapa negara pemasok minyak mentah dan produk BBM untuk Indonesia, khususnya kepada PT Pertamina (Persero). Untuk impor minyak mentah, Saudi Arabia dan Nigeria menjadi pemasok utama.
ADVERTISEMENT
"Memang Saudi Arabia punya komitmen jadi mudah-mudahan dalam kondisi sekarang dinamis ini bisa kita pegang. Nigeria juga demikian. Ini pentingnya kita punya diversifikasi sumber impor dari sumber crude dari mana," jelas Tutuka.
Sementara untuk produk BBM, Tutuka mengungkapkan negara pemasok utama bagi Indonesia adalah Singapura. Selain itu, Indonesia juga mengimpor BBM dari Malaysia dan India. Lalu sumber utama impor LPG yaitu Timur Tengah dan Amerika Serikat (AS).
"Dengan negara-negara yang tertera di sini kita perlu memastikan kalau jangka dalam waktu setahun misalnya agak panjang, supaya stabilitas supply itu ada. Kalau tidak bisa ya dipindahkan ke negara lain," tutur dia.
Dalam bahan pemaparannya, Tutuka mencantumkan bahwa sejauh ini Pertamina belum melakukan impor minyak mentah dari Rusia. Pengadaan dilakukan dengan mekanisme kontrak jangka panjang dan dapat dilakukan penyesuaian suplai dengan kontrak jangka pendek.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kebutuhan BBM sebagian masih disuplai melalui portofolio Pertamina subholding Upstream (Pertamina Hulu Energi). Menurut Tutuka, Pertamina memiliki ketahanan stok nasional untuk produk BBM untuk memenuhi konsumsi nasional sekitar 3 minggu sehingga dapat mengantisipasi dinamika pasar.